REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Maroko memutuskan tidak menarik pasukan dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Maroko Salaheddine Mezouar, Kamis (17/3), meskipun pemerintahan Rabat marah atas pernyataan Sekjen PBB Ban Ki-moon tentang konflik di kawasan Sahara Barat.
Maroko menuduh Ban tidak netral pekan lalu setelah pimpinan PBB itu menggunakan kata "okupasi" untuk menggambarkan pendudukan Maroko di kawasan Barat Sahara. Kawasan itu telah menjadi isu sentral sejak 1975, ketika Maroko merdeka dari penjajah Spanyol.
Maroko pada Selasa mengancam akan menarik semua pasukannya dari misi perdamaian PBB di seluruh dunia.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Manusia Pertama yang Berjalan di Ruang Angkasa