REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kabut polusi kembali menyelimuti Beijing dan sejumlah kota di sekitarnya, demikian pernyataan resmi Kementerian Perlidungan Lingkungan Hidup Cina, Jumat (18/3).
Kabut polusi akan menyelimuti kawasan Beijing, Tianjin dan Hebei hingga pekan depan dengan rata-rata kepekatan partikel polutan berbahaya PM 2,5 dan PM 10 masing-masing 60 serta 35 persen.
Petugas pemantauan polusi Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup Cina, Luo Yi mengatakan 13 kota di tiga kawasan tersebut akan mengalami tingkat polusi yang cukup tinggi, sedang dan rendah. "Polusi diperkirakan tetap terjadi pada Jumat hingga pekan depan," katanya.
Sebelumnya, pihak otoritas lingkungan setempat menyatakan selama Februari 2016 tingkat polusi di 338 kota di Cina semakin menurun dan memiliki kualitas udara yang semakin baik sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sejak 2013.
"Meski demikian masih banyak kota di bagian Timur Cina memiliki tingkat polusi terburuk, pada periode yang sama," kata Luo Yi.
Secara nasional, kualitas udara di Cina pada Februari 2016 meningkat sekitar 9,9 persen atau berhasil menurunkan tingkat polusi sekitar 1,3 persen. Khusus Beijing pada Februari 2016, khususnya pada perayaan Tahun Baru Imlek hingga Cap Go Meh, tingkat kepadatan partikel polutan berbahaya PM 2,5 menurun sekitar 53,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Selama perayaan festival musim semi (Imlek) dan hingga perayaan lampion (Cap Go Meh), Beijing memiliki kualitas udara terbaik dibandingkan periode sama sejak 2013," ungkapnya.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Manusia Pertama yang Berjalan di Ruang Angkasa