Jumat 18 Mar 2016 14:19 WIB

Vaksin Demam Berdarah Baru Dinyatakan 100 Persen Efektif

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Nyamuk Aedes aegypti
Foto: AP/James Gathany
Nyamuk Aedes aegypti

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah vaksin demam berdarah terbaru yang disebut TV003 telah menjalani uji klinis. Vaksin tersebut dinyatakan efektif 100 persen melawan versi modifikasi dua tipe demam berdarah.

Seperti dikutip Asian Correspondent, vaksin ini bisa jadi perlawanan terbaik melawan penyakit wabah ini. Para ilmuwan mengatakan vaksin juga bisa jadi jalan untuk penemuan vaksin virus zika.

Hasil uji dan penelitian yang dipublikasikan di Science Translational Medicine ini menyebut vaksin diuji pada sejumlah kecil probandus manusia. Normalnya vaksin diuji pada populasi besar di suatu area dengan wabah, namun hal itu memakan waktu dan dana tinggi.

Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah model yang disebut model tantangan manusia. Model ini memantau partisipan selama enam bulan sejak disuntik dengan virus demam berdarah yang dilemahkan,

Eksperimen ini dilakukan di AS dengan 21 sukarelawan. Sebanyak 20 orang relawan lainnya dijadikan plasebo atau kontrol atau standar. Setelah diinjeksi virus, tidak ada partisipan yang menunjukan gejala, sementara kelompok placebo mulai menunjukan gejala bintik-bintik dan terdeteksi virus di dalam darah.

TV003 sendiri telah dikembangkan selama 15 tahun. Vaksin mengandung semua empat tipe virus demam berdarah.

"Penemuan dari uji ini sangat menyemangati kami yang sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencari kandidat vaksin dalam melindungi dari demam berdarah," kata peneliti Stephen Whitehead dari National Institute of Health di AS.

Saat ini, vaksin sedang dicoba dalam skala besar di Brasil yang merupakan negara wabah. Para peneliti lainnya berharap penemuan ini bisa membawa pada penyelesaian untuk virus zika yang juga dibawa oleh nyamuk.

Vaksin demam berdarah lain, Dengvacxia juga sedang diuji di Meksiko, Brasil, Filipina dan El Salvador. Vaksin telah terbukti agak kurang efektif pada DBD tipe dua daripada tipe 1,3 dan 4.

Demam berdarah adalah endemik di negara Asia Tenggara. Menurut WHO, lebih dari 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Manusia Pertama yang Berjalan di Ruang Angkasa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement