Sabtu 19 Mar 2016 02:48 WIB

71 Persen Pasangan di Inggris Menunda Pernikahan karena Rumah

Rep: C38/ Red: Ilham
Tunangan/ilustrasi
Tunangan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hampir tiga perempat pasangan di Inggris memilih untuk menunda rencana pernikahan demi mendapatkan rumah hunian yang nyaman. Sebuah survei yang dilakukan oleh agen perumahan, Chestertons, menunjukkan 71 persen pasangan lebih mendahulukan untuk membeli rumah dalam perencanaan keuangan mereka.

Dilansir dari Female First, Sabtu (19/3), harga rumah di Inggris dan Wales rata-rata mencapai dua ratus ribu poundsterling. Harga rumah di London jauh lebih mahal, mencapai lebih dari setengah juta poundsterling.

Tingginya harga rumah ini membuat para pasangan harus menyisihkan lebih banyak pendapatan untuk membeli rumah. Tabungan untuk biaya pernikahan menjadi lebih sedikit.

Di Inggris, secara keseluruhan, rata-rata usia pernikahan telah meningkat. Pada 2001, rata-rata usia pernikahan untuk pria 28 tahun, sedangkan perempuan 26 tahun. Tahun 2015, usia pernikahan pria menjadi 32 tahun, sedangkan perempuan 30 tahun.

Data terbaru Kantor Statistik Nasional menunjukkan, ada hampir 10 juta lebih pasangan masih tinggal di rumah bersama orang tua dibanding 20 tahun lalu.

Dengan peningkatan harga ini, ada sedikit harapan bagi para pasangan untuk mendapatkan rumah dari orang tua pada hari pernikahan mereka. Namun, survey terpisah yang dilakukan Chestertons tahun lalu menunjukkan hanya 6 persen pasangan yang cukup beruntung dalam hal ini.

Sementara, pada 1950-an, ada 40 persen orang tua yang memberikan hunian bagi putri mereka saat menikah.

Fenomena sosial ini salah satunya dialami Jess Davies (29 tahun) yang tinggal di Norbiton, London. Ia memilih lebih dulu membeli rumah bersama kekasihnya, Mike, sebelum menikah. "Kami membeli rumah bersama pada 2014, bertunangan pada 2015, dan akan menikah bulan Agustus 2016 ini," kata Davies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement