Sabtu 19 Mar 2016 07:34 WIB

Cerita Warga AS yang 'Tersesat' di Markas ISIS

Seorang militan ISIL memegang senjata dan bendera ISIL di Mosul, Irak, pada 23 Juni lalu. (file foto)
Foto: Reuters
Seorang militan ISIL memegang senjata dan bendera ISIL di Mosul, Irak, pada 23 Juni lalu. (file foto)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL --  Anggota ISIS asal Amerika Serikat yang menyerahkan diri ke pasukan Kurdi di utara Irak awal pekan ini menceritakan bagaimana ia bisa bergabung ke pemberontak.

Mohamad Jamal Khweis mengungkapkan bagaimana ia harus melewati perjalanan panjang dari Amerika serikat ke London, Amsterdam, Turki sebelum sampai ke Suriah dan Mosul, Irak.

Sesampainya di Mosul yang dikuasai ISIS sejak 2014, Khweis dipindahkan ke sebuah rumah bersama puluhan milisi asing lain. Khweis selama beberapa bulan belajar ideologis ISIS.

Ia mengaku bisa ke Mosul setelah bertemu dengan seorang wanita Irak yang memiliki hubungan dengan pemberontak saat di Turki.

Ia mengaku keinginannya bergabung dengan ISIS merupakan keputusan buruk. "Saya tidak setuju dengan ideologi mereka," ujar Khweis menjelaskan alasan ia kabur dari Mosul. "Saya membuat keputusan buruk pergi bersama wanita itu dan pergi ke Mosul."

Menurut Khweis ia kabur berkat pertolongan temannya. Setelah keluar dari Mosul ia menuju kota terdekat Tal Afar.

Saya ingin ke Kurdi karena mereka baik dengan warga Amerika."  Khweis pun menyerah ke Kurdi di garis depan dekat Kota Sinjar yang direbut dari ISIS akhir tahun lalu.

Baca juga, Libya Kandidat Kuat Markas Baru ISIS. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement