REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Serangan bom bunuh diri kembali mengguncang Turki, pada Sabtu (19/3). Sedikitnya tiga orang tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat aksi bom bunuh diri di sebuah pusat perbelanjaan di Istanbul itu.
Gubernur Istanbul mengatakan sebanyak tiga orang terluka serius dan kritis. Tiga orang korban terluka diantaranya adalah warga Israel. Menurut otoritas setempat, lokasi bom bunuh diri merupakan area yang biasa didatangi wisatawan untuk berbelanja.
Area Istiklal Street ini biasanya padat penduduk saat akhir pekan. Belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kelompok teror menargetkan warga sipil karena mereka tidak bisa melawan pasukan keamanan Turki.
"Serangan ini meningkatkan tidak kita untuk melawan terorisme," katanya seperti dikutip BBC.
Ahad lalu, sebuah serangan juga mengguncang ibukota, Ankara yang menewaskan 37 orang. Kelompok militan Kurdi mengklaim serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pembalasan operasi militer Turki yang melawan Kurdi.
Bulan lalu, sebuah serangan bom menyasar konvoi militer di Ankara yang menewaskan 28 orang dan melukai puluhan lainnya. Pada Oktober 2015, lebih dari 100 orang tewas dalam serangan bom ganda saat aksi damai Kurdi di Ankara.