Sabtu 19 Mar 2016 19:09 WIB

Polisi Tahan Pelaku Penggantung Dua Muslim India

Muslim India menggelar aksi protes atas pembunuhan seorang Muslim karena menyembelih seekor sapi (ilustrasi).
Foto: EPA
Muslim India menggelar aksi protes atas pembunuhan seorang Muslim karena menyembelih seekor sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi telah menangkap lima tersangka yang menggantung dua orang Islam hingga mati di India, dalam suatu insiden yang mengarah kepada protes-protes dan memicu kekerasan di Jharkhand, negara bagian di India timur, kata sumber-sumber Sabtu.

Penangkapan tersebut terjadi di tengah-tengah laporan bahwa para penyerang tersebut adalah pemeluk Hindu. Dua orang yang digantung hingga mati tersebut merupakan penggembala sapi.

India adalah eksporter daging sapi terbesar dan kosumen terbesar kelima di dunia. Tapi penyembelihan sapi dilarang di beberapa kawasan, termasuk di Jharkhand, karena banyak pemeluk Hindu memandang binatang itu suci.

Jasad dua pedagang ternak itu ditemukan tergantung di sebuah pohon di distrik Latehar, Jharkhand, pada Jumat, menyulut kekerasan yang menciderai enam personel kepolisian, demikian harian the Hindustan Times melaporkan Sabtu.

Mazlum Ansari, 32 tahun, dan Imteyaz Khan, 13 tahun, putera seorang pedagang ternak lainnya, merupakan warga Balumath, 110 km dari Ranchi, katanya. Bentrokan-bentrokan antara para pengikut dua kelompok agama berbeda itu terkait konsumsi daging sapi terjadi tiga bulan lalu di kawasan itu.

"Polisi telah menangkap lima orang dan sedang mencari beberapa orang lainnya yang terlibat dalam insiden itu," kata Kepala Polisi Latehar, Anoop Birtharay melalui telepon.

"Sejauh ini kami belum menemukan afiliasi dari tiga orang dengan kelompok radikal Hindu. Kami masih menyelidiki," katanya.

Para penentang menuduh Bharatiya Janata Party (BJP) Modi berada di belakang insiden tersebut yang menyulut ketegangan agama agar memecah para pemilih menjelang pemilihan majelis di lima negara bagian dalam dua bulan mendatang.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement