Ahad 20 Mar 2016 18:16 WIB

Sejak Februari, Empat Jiwa Meninggal Akibat Ebola di Guinea

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Pusat pengobatan pasien Ebola yang didanai pemerintah Australia akan resmi digunakan kemarin malam.
Foto: AFP
Pusat pengobatan pasien Ebola yang didanai pemerintah Australia akan resmi digunakan kemarin malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Sejak 29 Februari 2016 hingga pertengahan Maret 2016, orang keempat di Guinea meninggal dunia akibat virus ebola.

"Gadis muda yang dirawat di pusat perawatan ebola di Nzerekore telah meninggal dunia,’’ kata juru bicara pusat koordinasi perjuangan Guinea melawan virus ebola, Fode Tass Sylla seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Ahad (20/3).

Sementara itu, tiga orang lainnya telah meninggal karena virus tersebut sejak 29 Februari 2016. Epidemi ebola telah menewaskan lebih dari 11.300 orang di Guinea, Sierra Leone, dan Liberia sejak 2013.

Epidemi ebola diyakini telah dimulai di Guinea dan menewaskan sekitar 2.500 orang di sana pada Desember 2015. Kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan virus itu tidak lagi aktif menular.

Namun, WHO memperingatkan ebola dapat muncul kembali setiap saat. Belum jelas bagaimana penduduk desa Korokpara, sekitar 100 km (60 mil) dari Nzerekore telah tertular penyakit itu tapi daerah ini sebelumnya telah menolak upaya untuk memerangi penyakit ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement