Selasa 22 Mar 2016 08:22 WIB

Hubungan AS-Kuba Membaik, Kapal Pesiar Siap Menjamah Kuba

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Kapal Pesiar. ilustrasi
Foto: RIA Novosti
Kapal Pesiar. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Situs jalur pelayaran terbesar mendapat persetujuan dari Kuba untuk mulai menjalankan perjalanan 'pertukaran budaya' ke pulau pada Mei. Sedikitnya hotel di Kuba membuat brand baru Karnaval Corp Fathom menawarkan wisatawan pilihan lain.

Sebuah kapal berkapasitas 704 penumpang awalnya akan mengunjungi pelabuhan di Havana, Cienfuegos dan Santiago de Cuba.

Kapal ini berukuran relatif kecil bagi industri pelayaran karena kebanyakan berkapasitas hingga tiga ribu penumpang. Kapal ini juga tidak memiliki kasino atau pertunjukan Broadway. Tamu tidak akan melakukan snorkeling, dan sebaliknya mereka harus menghabiskan setidaknya delapan jam setiap hari untuk terlibat dalam beberapa jenis pengalaman budaya.

Harga untuk pelayaran tujuh hari mulai dari 1.800 dolar AS per orang. Harga ini jauh lebih tinggi daripada pelayaran Karibia dengan lama yang sama. Tapi harga tersebut masih lebih rendah dari harga awal yang ditawarkan Karnaval sebesar 2.990 dolar AS saat menerima izin dari pemrintah AS pada Juli lalu.

Pemimpin bisnis Amerika dan Kuba bertemu Senin (21/3) di Havana sebagai bagian dari dorongan membangun hubungan ekonomi selama kunjungan bersejarah Presiden AS Barack Obama.

Perjalanan dan pariwisata adalah area utama dari kesepakatan. Kuba memiliki tradisi panjang menyewakan rumah mereka bagi pengunjung sehingga perlu melakukan pendaftaran. Pendiri Airbnb Brian Chesky memperkenalkan mereka ke salah satu perusahaan AS pertama yang melakukan bisnis di Kuba.

"Ada puluhan ribu orang sudah berbagi rumah mereka sehingga kami merasa itu seperti bukan risiko besar dan semua yang kita lakukan adalah memastikan masyarakat akrab dengan Airbnb," kata Chesky dilansir dari CBS News, Senin (21/3).

Menurut dia, pasarnya paling cepat tumbuh di Kuba. "Pasar kami di dunia empat ribu rumah, 2.700-nya di Havana, Kuba," katanya.

Sejak AS melonggarkan larangan perjalanan, lebih dari 3,5 juta pengunjung telah membanjiri Kuba. Sayangnya, Kuba hanya memiliki 63 ribu kamar hotel secara nasional.

Hal ini membuat Starwood Hotels akan menjadi jaringan hotel pertama AS yang beroperasi di Kuba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement