REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepolisian Belgia mengungkapkan, terduga pelaku bom di Brussels mengenakan sarung tangan hitam. Berdasarakan temuan di CCTV, sarung tersebut digunakan pelaku di tangan kirinya.
Seperti dikutip Telegraph.co.uk pada Rabu (23/3), Kepolisian Belgia telah merilis rekaman CCTV. Rekaman tersebut menampakkan tiga orang yang diduga menjadi pelaku pengeboman di bandara Brussels. Seperti diketahui, pengeboman ini mengakibatkan 14 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Rekaman ini juga menerangkan, tiga pelaku yan tidak dikenal ini tengah mendorong troli dengan kopernya. Rekaman ini didapatkan di sekitar wilayah check-in di bandara Zaventem, Brussels. Dua pelaku di antaranya terlihat mengenakan sarung hitam di tangan kirinya.
Kepolisian Belgia juga mengutarakan, dua pelaku yang mengenakan sarung hitam tersebut memiliki rambut hitam. Salah satu dari mereka menggunakan topi merah. Atas temuan ini, kepolisian Belgia jelas akan menjadikan hal ini menjadi bagian investigasi mereka.
Sementara itu, pihak berwenang Belgia juga telah menutup semua jaringan transportasi sejak serangan terjadi. Perdana Menteri Belgia Alexandre Michel pun sudah mengungkapkan pernyataan. "Hal yang selama ini kita takuti kini telah terjadi," kata Alexandre.
Media lokal Belgia, La Libre mengatakan, sarung tangan yang dipakai pelaku kemungkinan besar untuk menyembunyikan perangkat detonator. Pelaku yang menggunakan topi juga dinyatakan telah lama diburu oleh polisi setempat.
Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem, Brussels, Belgia, Senin (21/3). Foto-foto di media sosial dari lokasi kejadian menyebar dan menjadi viral. Penyebab ledakan masih belum diketahui.
Asap tebal tampak membubung ke udara dari salah satu bangunan terminal. Kabarnya ada korban, tapi tidak bisa dikonfirmasi. Ledakan ini terjadi empat hari setelah pelaku teror Paris, Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels. Media Belgia mengatakan, bandara sekarang dievakuasi dan banyak penerbangan dibatalkan.
Transportasi kereta ke bandara juga dihentikan. Media sosial melaporkan kepanikan dari bandara. Para calon penumpang melarikan diri dari gedung-gedung dan kaca-kaca tampak pecah di mana-mana.