Kamis 24 Mar 2016 16:43 WIB

Dua Kapal Taiwan yang Ditembaki Diawaki 18 WNI

Kapal nelayan.
Foto:

Beberapa saat setelah kejadian, TETO mendapatkan informasi dari pemerintah Taiwan di Taipei mengenai penembakan kedua kapal tersebut. Informasi itu didapat dari nakhoda salah satu kapal yang menghubungi stasiun perikanan di Taiwan melalui saluran satelit.

"Kemudian kami kontak Bakamla (Badan Keamanan Laut) Indonesia. Bakamla menyatakan kapal patrolinya tidak melakukan penembakan. Demikian juga dengan Angkatan Laut yang sama-sama juga tidak mendapatkan laporan mengenai penembakan yang dilakukan oleh kapal patrolinya," kata pejabat TETO yang hampir satu tahun bertugas di Indonesia itu.

Setelah mengontak pihak KKP, pihaknya baru mendapat jawaban untuk mendapatkan penjelasan, Rabu (23/3) sore. "Ada sedikit penjelasan dari KKP, namun yang kami butuhkan adalah penjelasan resmi karena persoalan ini penting, apalagi di dalam kapal itu ada 18 warga Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, kedua kapal tersebut dalam perjalanan dari Taiwan menuju Singapura untuk menurunkan hasil laut muatannya.

"Kedua kapal itu tidak sedang dalam mencari ikan di wilayah Indonesia. Ikan itu dari Taiwan untuk konsumsi di Singapura," katanya.

Pemerintah Taiwan, Selasa (22/3), menolak penjelasan pihak berwenang Indonesia bahwa dua kapal nelayan Taiwan ditembak di Selat Malaka karena memasuki wilayah dan mencoba menyerang kapal patroli Indonesia. "Kalau saja terbukti kedua kapal nelayan itu tidak terlibat dalam pencarian ikan secara tidak sah, maka kapal patroli Indonesia melanggar peraturan internasional atas penembakan terhadap mereka," kata Direktur Jenderal Badan Perikanan Taiwan, Tsay Tzu-yaw, sebagaimana dikutip kantor berita Taiwan CNA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement