Kamis 24 Mar 2016 17:13 WIB

Konsulat Ramallah Tingkatkan Hubungan Ekonomi Indonesia-Palestina

Menlu Retno LP Marsudi (kiri) berbincang dengan Konsul Kehormatan RI di Palestina Maha Abu-Shusheh (kanan) dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq (tengah) seusai pelantikan dan peresmian Konsul Kehormatan tersebut di Amman, Yordania, Minggu (13/3).
Foto: Antara/KBRI Amman-Adam
Menlu Retno LP Marsudi (kiri) berbincang dengan Konsul Kehormatan RI di Palestina Maha Abu-Shusheh (kanan) dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq (tengah) seusai pelantikan dan peresmian Konsul Kehormatan tersebut di Amman, Yordania, Minggu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengharapkan konsulat di Ramallah, Palestina dapat meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dan Palestina.

"Salah satu fungsi konsulat Ramallah adalah untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan sosial budaya," katanya saat jumpa pers di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (24/3).
 
Dia mengatakan konsul kehormatan Indonesia di konsulat Ramallah adalah seorang pengusaha perempuan yang cukup dikenal di wilayah itu, Maha Abu-Shusheh. Selain itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi juga telah menginformasikan konsul kehormatan saat bertemu di Ramallah terkait adanya "Trade Expo" pada Oktober 2016, yang biasanya diadakan setiap tahun.
 
Retno berpesan agar dapat memastikan ada pengusaha Palestina datang ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Selain itu, hubungan di bidang pariwisata dan pendidikan diplomatik antar kedua negara semakin meningkat.
 
Tujuan dibukanya konsulat di Ramallah adalah untuk meningkatkan dan memastikan keberadaaan Indonesia di Ramallah, Palestina. "Konsul kehormatan kita merupakan satu-satunya konsul kehormatan asing di Ramallah," ujarnya.
 
Tata, sapaan akrab Arrmanatha, juga mengatakan konsulat itu berfungsi untuk memberikan perlindungan dan bantuan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang membutuhkan. "Karena kunjungan WNI ke kawasan Palestina cukup banyak sehingga apabila mereka membutuhkan bantuan seperti contoh paspor hilang atau ada masalah, maka harus ada orang yang mereka bisa hubungi di Palestina," ujarnya.
 
Indonesia secara resmi membuka konsulat kehormatan di Ramallah pada awal 2016. "Konsul kehormatan kita itu memang warga Palestina, dia akan berkedudukan di Ramallah," ujar Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib di Jakarta.
 
 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement