REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan bersenjata Irak memulai serangan terhadap ISIS di provinsi Nineveh, Kamis (24/3). Militer menyatakan operasi ini merupakan tahap pertama untuk membebaskan Kota Mosul.
Serangan dilancarkan dari wilayah Makhmour. Di wilayah ini ribuan pasukan telah diterjunkan selama beberapa pekan terakhir. Mereka mendirikan markas bersama dengan pasukan Kurdi dan AS sekitar 60 km dari Mosul.
Dengan dukungan pasukan udara dari koalisi AS dan peshmerga Kurdi, tentara Irak bergerak dari arah barat dan menguasau sejumlah desa dari kelompok militan ISIS.
"Fase pertama Operasi Fatah (Penaklukan) diluncurkan saat fajar untuk membebaskan Nineveh dan menaikkan bendera Irak di beberapa desa," ujar militer dalam pernyataan yang disiarkan televisi negara, Kamis (24/3).
Pejabat Irak mengatakan mereka akan menguasai kembali Mosul tahun ini. Namun, banyak pihak mempertanyakan apakah angkatan bersenjata Irak akan siap pada waktunya.
Militer mengimbau warga menghindari bangunan yang digunakan pemberontak karena gedung itu akan ditargetkan.
"Pasukan bersenjata Irak di Makhmour mulai memperluas pasukannya," ujar juru bicara koalisi AS di Baghdad, Kolobel Steve Warren.
Makhmour terletak di segitiga strategis di antara wilayah inti yang dikuasai ISIS di utara dan Hawiya.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Sang 'Ratu Perawan' Meninggal Dunia