Kamis 24 Mar 2016 17:38 WIB

PBB: Gencatan Senjata di Yaman Pada 10 April

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.
Foto: Hani Mohammed/AP
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan, gencatan senjata akan terjadi di seluruh Yaman pada 10 April 2016. Gencatan senjata kemudian diikuti pembicaraan damai.

"Pihak-pihak yang terlibat konflik telah sepakat untuk penghentian permusuhan yang dimulai 10 April 216 di tengah malam sebelum putaran pembicaraan damai yang akan berlangsung pada 18 April 2016 di Kuwait,"

katanya saat konferensi pers di New York seperti dikutip dari laman AFP, Kamis (24/3).

Yaman menjadi wilayah kekerasan sejak September 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu ibu kota Sanaa dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional untuk melarikan diri ke Aden.

Lebih dari 6.000 orang telah tewas di Yaman sejak koalisi yang dipimpin Arab Saudi mulai perang melakukan serangan pada Maret 2015 untuk memukul mundur serangan milisi Houthi yang mengendalikan Sanaa.

Sebelumnya negosiasi antara pemberontak dan pejabat pemerintah yang didorong oleh PBB gagal mencapai kemajuan. Gencatan senjata yang sempat berlaku pada 15 Desember 2015 tapi berulang kali terjadi pelanggaran dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengumumkan mengakhiri gencatan senjata pada 2 Januari.

Bulan lalu, utusan PBB memperingatkan bahwa pihak yang bertikai tidak dapat menyepakati istilah  putaran baru perundingan damai, tetapi perbedaan pendapat itu tampaknya bisa diatasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement