Sabtu 26 Mar 2016 17:52 WIB

Aktivis Cina Klaim Keluarganya Ditahan Terkait Surat Mundur Jinping

Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: Reuters
Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang aktivis internet Cina bermarkas di New York mengatakan kepada Reuters, Jumat (25/3), pihak berwajib Cina telah menahan tiga anggota keluarganya terkait surat terbuka menuntut pengunduran diri Presiden Xi Jinping.

Dalam sebuah wawancara di New York tempat ia tinggal, Wen Yunchao mengatakan kedua orang tua dan adik laki-lakinya dibawa pihak berwajib pada Selasa dan menghilang, beberapa hari setelah pemerintah mengusik keluarganya untuk menyelidiki dugaan keterlibatannya dalam menyebarkan surat tersebut.

Wen membantah menulis surat dalam talian itu, yang ditandatangani oleh "Anggota Partai Komunis setia" dan disebarluaskan saat dimulainya sesi parlemen Cina bulan ini. Wen juga mengatakan ia tidak membantu menyebarkan surat itu, dan hanya menautkan ke akun Twitternya setelah surat itu dimuat di sebuah portal berita Cina.

Reuters tidak bisa memastikan pengakuan Wen mengenai hilangnya anggota keluarganya atau memastikan jika ia memiliki keterlibatan dalam membuat atau mempublikasikan surat itu. Upaya menelepon Kementerian Keamanan Masyarakat di Beijing untuk mendapatkan komentar juga tidak berhasil.

"Tidak ada alasan masuk akal bagi mereka untuk mengambil orang tua dan adik saya, bagaimanapun anda melihat masalah ini. Saya mengatakan kepada mereka dengan jelas saya bukanlah penulis surat itu, saya tidak membantu siapapun menyebarkan surat itu, dan ketiga, saya tidak mengunggah surat itu di situs apa pun," kata Wen, merujuk pada otoritas di Provinsi Guangdong di wilayah selatan Cina, tempat keluarganya tinggal.

Surat dalam talian itu menyerukan pengunduran diri segera Xi dan menyalahkannya atas masalah-masalah luar biasa. Pemerintah Cina secara konsisten dan tegas membantah keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia, namun mengatakan bahwa mereka yang melanggar hukum harus dihukum.

 

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Pertempuran Pertama di Gaza

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement