Senin 28 Mar 2016 06:56 WIB

Bom Lahore Ditargetkan Bunuh Umat Kristen

Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).
Foto: Reuters
Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PAKISTAN -- Bom bunuh diri yang terjadi di sebuah taman di Lahore, Ahad (27/3), telah membunuh 65 orang dan melukai lebih dari 300 orang. Aksi tersebut diduga dilakukan dengan menargetkan warga Pakistan yang beragama Kristen.

Ledakan terjadi di area parkir Taman Gulshan-e-Iqbal dekat dengan ayunan anak-anak. Taman ini merupakan area populer bagi komunitas Kristen Lahore yang sedang berada di sana merayakan Paskah.

Saksi mata mengatakan melihat anggota tubuh bertebaran di tempat parkir setelah debu ledakan surut. "Waktu ledakan terjadi api sangat besar sampai menyentuh pohon dan saya lihat tubuh beterbangan," kata Hasan Imran, warga yang sedang berjalan-jalan di taman itu.

Kepala kepolisian Mustansar Feroz mengkonfirmasi korban terbanyak adalah wanita dan anak-anak. Taliban sudah mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan mengatakan target bom adalah masyarakat Kriten di sana. "Kami ingin mengirim pesan ke PM Nawaz Sharif kalau kami sudah masuk ke Lahore."

Katanya lagi, perdana menteri bisa melakukan apapun yang diinginkan untuk menghentikan mereka. "Bom bunuh diri kami akan melanjutkan serangan," katanya.

Sejumlah pemberontak yang mengatasnamakan Islam di Pakistan sudah lama menargetkan umat Kristen dan agama minoritas lain selama berpuluh tahun. Banyak warga Kristiani yang menyalahkan pemerintah karena tidak melakukan langkah berarti untuk melindungi mereka. Pemerintah disebut cepat mengucap belasungkawa setelah serangan, tapi lamban mengambil langkah konkret untuk meningkatkan keamanan, dikutip Reuters.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement