REPUBLIKA.CO.ID, PAKISTAN -- Pemerintah Pakistan mulai memburu pelaku di balik bom bunuh diri di sebuah taman di Lahore, Ahad (27/3), yang sudah menewaskan 65 orang dan melukai lebih dari 300 orang. Serangan itu diklaim dilakukan oleh Taliban yang pernah mendeklarasikan kedekatannya dengan ISIS.
Sebagian besar korban bom di bagian timur Lahore adalah anak-anak dan kaum ibu yang sedang menikmati liburan Paskah.
"Kami harus menemukan pembunuh saudara-saudara kami yang tidak bersalah dan menegakkan keadilan. Kami tidak akan membiarkan kelompok tidak manusiawi ini merusak hidup den kemerdekaan kami," ujar juru bicara militer Asim Bajwa di Twitter.
Pemerintah menduga angka korban akibat bom bunuh diri ini akan bertambah.
Pakistan telah terganggu dengan kekerasan militan selama 15 tahun terakhir, sejak bergabung dengan pemerintah AS yang memerangi kekerasan mengatasnamakan Islam sejak tragedi 11 September 2001 yang dilakukan Alqaidah.
Faksi Taliban Pakistan bernama Jamaat-ul-Ahrar sudah mengaku bertanggung jawab atas bom tersebut, dikutip Reuters.