Senin 28 Mar 2016 16:35 WIB

Puluhan Tewas di Wilayah Utama Kurdi

Militer Turki disiagakan untuk melawan pengikut Partai Pekerja Kurdi.
Foto: Reuters
Militer Turki disiagakan untuk melawan pengikut Partai Pekerja Kurdi.

REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Seorang pejabat daerah terpilih tewas di wilayah bergolak Turki tenggara setelah kekerasan akhir pekan, yang juga merenggut hampir 30 pegaris keras dan tentara, kata sumber keamanan, Senin (28/3).

Ibrahim Inco, Kepala Desa Sarioren, Provinsi Sanliurfa tertembak setelah pegaris keras diduga dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) membajak mobilnya, kata sumber tersebut. "Mereka melarikan diri setelah meledakkan bom, yang menyasar kendaraan militer. Tiga tentara terluka dalam ledakan tersebut, kata sumber itu.

Peristiwa itu adalah kekerasan terkini di Turki tenggara setelah PKK meninggalkan gencatan senjata dua tahun pada Juli tahun lalu. Beberapa bulan pemberontakan yang terjadi telah menjadikannya satu dari beberapa periode mematikan dalam pemberontakan selama 31 tahun.

Militer Turki menyebutkan 25 anggota militan PKK tewas di beberapa kota, yakni Nusaybin, Sirnak, dan Yuksekova dalam pemberontakan pada akhir pekan. Pada Ahad, dua tentara tewas dan tujuh lainnya terluka di Nusaybin, salah satu kota yang berbatasan dengan Suriah ketika beberapa anggota militan meledakkan bom di gedung pasukan keamanan sedang dalam pencarian, kata sumber keamanan.

Dalam peristiwa terpisah di Nusaybin, yang berlaku peraturan jam malam sejak 14 Maret lalu, seorang tentara dibunuh oleh penembak gelap dan seorang petugas kepolisian tewas dalam serangan bom.

Nusaybin sebagai kota terakhir yang menerapkan operasi keamanan setelah pihak militer berupaya membasmi anggota-anggota kelompok militan PKK dari pusat-pusat kaum urban yang telah mereka bangun barikade dan menggali parit. Militer juga meluncurkan puluhan serangan udara terhadap pangkalan PKK di Irak utara.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan bahwa pekan lalu sebanyak 300 anggota pasukan keamanan tewas sejak konflik bergejolak tahun lalu, memicu pemberontakan yang lebih berat sejak era 1990-an. Dia menyatakan kerugian PKK sebanyak 10 kali lebih tinggi.

 

Baca: Sejarah Hari Ini: Kecelakaan Nuklir Paling Serius dalam Sejarah AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement