Senin 28 Mar 2016 18:27 WIB

Taliban: Kami tak Bermaksud Sasar Perempuan dan Anak-Anak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).
Foto: Reuters
Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Kelompok cabang Taliban mengklaim tanggung jawab atas serangan di Lahore, Pakistan, Senin (28/3). Serangan bom bunuh diri yang terjadi di sebuah taman bermain padat penduduk itu menewaskan sedikitnya 72 orang dan melukai lebih dari 320 orang lainnya.

Kelompok Taliban cabang Pakistan, Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaatul Ahrar (TTP-JA) mengatakan mereka menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah. "Anggota komunitas Kristiani yang merayakan Paskah hari ini adalah target utama kami," kata Juru bicara TTP-JA, Ehsanullah Ehsan pada NBC News.

Ia menambahkan, mereka sebenarnya tidak ingin membunuh perempuan dan anak-anak. "Target kami adalah anggota pria dari komunitas Kristiani," kata dia.

Meski demikian, Kepala Kepolisian Lahore, Haider Ashraf mengatakan sebagian besar korban tewas dan luka adalah anak-anak juga perempuan. Lokasi terjadinya ledakan juga merupakan sebuah taman bermain yang dipenuhi anak-anak.

Taman tersebut lebih padat dari biasanya karena umat Kristiani lokal sedang merayakan libur Paskah Ahad. "Ia (pelaku) memilih target yang mudah, makanya ia pergi ke perempuan dan anak-anak di taman," kata Ashraf.

Departemen Luar Negeri Pakistan menyebut serangan tersebut sebagai tindakan pecundang. Siaran televisi menunjukan anak-anak dan para perempuan yang histeris lagi menangis. Otoritas penyelamat, polisi dan penduduk sekitar berlalu lalang mengevakuasi para korban ke ambulans dan mobil pribadi.

Baca juga, Taliban Klaim Melakukan Serangan di Lahore.

Pihak berwenang mengatakan telah mengumpulkan jasad pelaku bom bunuh diri. Ia tampak berusia pertengahan 20 tahunan. Polisi mengatakan pelaku membawa lebih dari 13 kg bahan peledak bersamanya.

Militer Pakistan bersumpah akan menyeret pelaku pembunuhan orang-orang tak bersalah itu pada keadilan. Seorang pejabat inteligen AS di Washington mengatakan pihak otoritas sedang menyelidiki klaim TTP-JA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement