Senin 28 Mar 2016 19:42 WIB

Trump: NATO Sudah Usang

Donald Trump
Foto: AFP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat presiden Partai Republik Donald Trump, Minggu, meningkatkan kritikannya terhadap NATO, sebuah tumpuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama beberapa dasawarsa, dan meminta pengkajian beberapa hari sebelum para pemimpin dunia bertemu di Washington.

Presiden Barack Obama akan menjadi tuan rumah saat Konferensi Keamanan Nuklir pada Kamis dan Jumat dengan 56 delegasi yang akan hadir. Sementara pencegahan terorisme nuklir akan menjadi isu utama yang dibicarakan, pandangan Trump dapat dibicarakan juga, terutama di belakang layar.

Dalam pergerakan yang melenceng jauh dari kebijakan Amerika Serikat, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu oleh New York Times bahwa dia akan mempertimbangkan mengizinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membuat senjata nuklir mereka sendiri, daripada bergantung kepada Amerika untuk perlindungan dari Korea Utara dan China.

Jutawan itu, yang bersaing untuk memenangi pencalonan partainya untuk pemilihan umum presiden 8 November mendatang, juga mengatakan bahwa dia mungkin akan menahan pembelian minyak Amerika dari Arab Saudi dan negara Arab sekutu lainnya kecuali mereka mengerahkan pasukan darat untuk melawan kelompok bersenjata ISIS atau membayar Amerika Serikat untuk melakukannya.

"NATO itu sudah usang," Trump mengatakan dalam acara This Week di stasiun televisi ABC dengan George Stephanupoulos.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara beranggotakan 28 orang itu dibentuk di zaman yang berbeda, Trump mengatakan, saat ancaman terbesar pihak Barat adalah Uni Soviet. Itu tidaklah cocok untuk melawan terorisme dan menghabiskan biaya terlalu besar bagi Amerika Serikat, dia menambahkan.

"Kami harus mengatur ulang NATO, itu dapat dirampingkan dan dapat diatur ulang dan anda dapat tetap menyebutnya NATO, namun itu akan diubah," dia mengatakan.

Pada 21 Maret lalu, Trump mengatakan Amerika Serikat harus memotong bantuan finansialnya kepada NATO, yang dibentuk pada 1949 setelah Perang Dunia Kedua dan menjadi benteng terhadap ekspansi Uni Soviet.

Rusia tidak akan menghadiri konferensi nuklir yang akan diadakan itu, namun Presiden China Xi Jinping akan menghadiri. Obama mengatakan Amerika Serikat akan meninjau ulang sejumlah usaha internasional untuk memerangi kelompok bersenjata ISIS yang dipicu oleh serangan di Brussels.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement