REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI berhasil membuka Iphone pelaku penembakan San Bernardino tanpa bantuan Apple, Senin (28/3). Departemen Peradilan AS mengatakan tindakan ini mengakhiri kasus pengadilan.
Sebelumnya, Apple menolak permintaan pengadilan bulan lalu untuk mengizinkan pihak berwenang mengakses ponsel Apple Rizwan Farook. Pada Senin (28/3), otoritas mengatakan berhasil melakukannya sendiri dan meminta pengadilan tidak memaksa Apple.
Rizwan Farook dan istrinya melakukan penembakan yang menewaskan 14 orang di San Bernardino pada Desember. Mereka juga tewas ditembak oleh polisi.
Bulan lalu, Apple beralasan tidak bisa mengakses ponsel para pengguna Iphone. CEO Apple Tim Cook malah meminta agar pihak berwenang memberitahu mereka jika berhasil mengaksesnya dan menemukan kerentanan ponsel.
Saat itu, Apple juga beralasan peretasan Iphone melanggar privasi pengguna. Jika Apple mengizinkan, maka akan ada bahaya yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Pernyataan Apple didukung Google, Microsoft dan Facebook.
Jaksa Federal Kalifornia Eileen Decker mengatakan penyidik menerima bantuan dari pihak ketiga. Namun, ia menolak memberitahu secara spesifik.
Surat kabar Israel pekan lalu melaporkan pakar forensik data di perusahaan keamanan siber Cellebrite yang berbasis di Israel dilibatkan dalam kasus ini. Cellebrite juga mengatakan pada BBC mereka bekerja sama dengan FBI tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca: Sejarah Hari Ini: Air Terjun Niagara Berhenti Mengalir