REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Dua orang ditembak mati dan satu lagi terluka pada Senin (28/3) di penampungan pengungsi Palestina di Lebanon selatan setelah perselisihan di antara kelompok politik bersaing memicu baku tembak, kata saksi Reuters.
Abdallah Qablawi, anggota unsur arus utama Palestina Fatah, ditembak Omar al-Nattur yang termasuk dalam kelompok garis keras. Kerabat al-Nattur kemudian ditembak mati sebagai balas dendam.
Setidak-tidaknya, dua orang terluka dalam sengketa dan tembakan berikutnya. Toko menutup pintu dan orang melarikan diri dari tempat penampungan itu karena ketegangan di antara kelompok bersaing meningkat.
Tempat penampungan pengungsi Ain al-Hilweh, yang berada di dekat kota pesisir Lebanon bagian selatan Sidon, telah secara teratur mengalami perselisihan faksi yang berubah menjadi kekerasan mematikan. Tempat penampungan Palestina di Lebanon kebanyakan berada di luar wilayah hukum keamanan Lebanon.
Sementara itu, terkait nasib bangsa Palestina, utusan PBB bagi proses perdamaian Palestina-Israel pada pekan lalu mengungkapkan rencana dari Empat Sekawan Diplomatik untuk membuat laporan yang akan membantu menciptakan suasana politik bagi kedua pihak untuk melanjutkan perundingan perdamaian.
Ketika berbicara dalam satu taklimat di Markas PBB di New York, AS Koordinator Khusus PBB bagi Proses Perdamaian TImur Tengah Nickolay Mladenov mengatakan empat sekawan tersebut, di dalam pertemuan terakhirnya di Kota Munchen, Jerman.
Baca: Kebakaran Landa Apartemen di UEA, Warga Dievakuasi