REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Amerika Serikat (AS) dilaporkan memerintahkan keluarga pejabat keamanan dan diplomatnya untuk meninggalkan Turki selatan karena adanya masalah keamanan. Mereka dikeluarkan dari provinsi Adana, Izmir dan Mugla.
Seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (30/3), Komando Eropa AS menyatakan keputusan tersebut tidak bersifat tetap, tetapi bertujuan untuk mengurangi risiko terhadap unsur anggota Kementerian Pertahanan, termasuk keluarganya.
Turki yang sebelumnya dinilai stabil, kini tengah mengalami periode peningkatan ketegangan dan kekerasan. Kota-kota penting diserang serangkaian pengeboman mematikan.
Turki sedang memerangi milisi Kurdi di bagian timur yang bergolak dan berjuang mencegah kekerasan menyebar dari perbatasan dengan Suriah. Turki juga perang melawan ISIS.
Baca juga, Bom Meledak Dekat Masjid Biru Turki, 10 Orang Tewas.