Kamis 31 Mar 2016 08:23 WIB

Korut Siap Gelar Kongres Nuklir

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menonton 'Kwangmyongsong-4' satelit yang diluncurkan di sebuah tempat yang dirahasiakan, Korea Utara , 7 Februari 2016.
Foto: EPA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menonton 'Kwangmyongsong-4' satelit yang diluncurkan di sebuah tempat yang dirahasiakan, Korea Utara , 7 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un siap mendeklarasikan kebijakannya selama kongres partai Mei nanti. Kongres tampaknya digelar unuk mengejar kemampuan nuklir dan pembangunan ekonomi.

Media resmi Korut telah melakukan laporan hampir setiap hari dan memuji 'jalan suci' kepemimpinan Kim pada kongres partai ketujuh nanti.

Pekan ini menandai titik setengah jalan yang digambarkan pemerintah sebagai 70 hari menuju kemenangan gemilang. Kampanye tersebut merupakan upaya menggenjot produktivitas dan membenahi ibu kota Pyongyang untuk menyambut delegasi.

Seorang ahli kepemimpinan Korut Cho Min mengatakan, puncak kongres yang pertama dalam 36 tahun ini kemungkinan akan mengesahkan kebijakan byongjin.

Byongjin berarti penekanan simultan, dalam kasus Korut adalah untuk membangun ekonomi dan kemampuan senjata nuklir. Kebijakan ini mengikuti ayah Kim, kebijakan songun atau militer pertama dan kakeknya juche yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem.

"Dia (Kim Jong-un) tidak terlihat bersedia mundur dari persenjataan nuklir dan kongres adalah tempat untuk pengaruuh maksimal jika ia ingin menyatakan kepada dunia," kata Cho.

Ia mengkhawatirkan adanya uji nuklir lain yang mungkin terjadi dalam waktu dekat menjelang pertemuan. Korut melakukan uji coba nuklir keempat pada 6 Januari. Hal itu memaksa Dewan Keamanan PBB awal bulan ini dengan dukungan Cina menjatuhkan sanksi terberat ke negara terisolasi itu.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011 setelah kematian ayahnya Kim Jong-il, kepemimpinan Kim Jong-un telah ditandai dengan gejolak dan pembersihan di lingkungan dalam, termasuk mengeksekusi pamannya yang kuat, Jang Song-thaek pada 2013.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement