REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Petugas pengawas pantai Italia dan kapal-kapal Angkatan Lautnya kembali menyelamatkan 1.361 pengungsi dari kapal dan perahu karet di Laut Tengah (Mideterania) bagian selatan, Rabu (30/3).
Menurut petugas, gelombang pengungsi tersebut mengalir dari Afrika Utara. Setelah menyelamatkan sekitar 3.680 pengungsi dalam tiga hari terakhir, petugas pengawas pantai menyatakan menemukan sekitar 350 orang pengungsi lain yang kebanyakan anak-anak di lepas pantai Sisilia, dan suatu operasi penyelamatan sedang mengarah untuk mendaratkan mereka.
Lebih dari 16.000 orang menantang maut menyeberang dari Afrika Utara menuju Italia pada triwulan pertama 2016, dan sekitar 6.000 orang melakukan tindakan serupa pada periode yang sama pada 2015. Jumlah pendatang yang baru diperkirakan bakal naik pada bulan-bulan mendatang ketika suhu udara semakin hangat dan perairan lebih tenang sehingga orang akan lebih mudah melakukan perjalanan laut.
Pejabat Italia mengatakan pembatasan jumlah pendatang yang menempuh perjalanan dari Turki menuju Yunani dapat mendorong peningkatan arus pengungsi melalui Libya ke Italia. Meskipun demikian, sejauh ini, sangat banyak pendatang yang menggunakan jalur laut Mediterania yang terus berdatangan dari Sub-Sahara.
Tidak terliaht kenaikan besar dari pengungsi Suriah dan Afganistan yang lebih banyak menggunakan jalur Yunani. Ratusan ribu pendatang telah mencapai Italia pada tahun-tahun terakhir ini, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Barat.
Banyak dari mereka diperkirakan sudah pindah ke belahan utara Eropa, memanfaatlan kawasan perjalanan bebas paspor di Uni Eropa, tetapi langkah penundaan pakta perbatasan membuat mereka lebih mengalami kesulitan untuk pergi.
Baca: Unicorn Ternyata Benar-Benar Ada Lho!