REPUBLIKA.CO.ID, DUNEDIN -- Selandia Baru jadi negara dengan tingkat kanker kulit melanoma tertinggi di dunia. Dikutip dari Guardian, Kamis (31/3), Selandia Baru menggeser posisi Australia sebagai negara paling berbahaya dalam paparan sinar matahari.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan Jurnal Investigasi Dermatologi menemukan bahwa Selandia Baru memiliki 50 kasus melanoma per 100 ribu orang. Sementara Australia 48 kasus per 100 ribu orang.
Laporan menyebut jumlah kasus melanoma di Australia terus berkurang sementara di Selandia Baru terus meningkat. Profesor David Whiteman yang memimpin penelitian mengatakan pemerintah Selandia Baru telah gagal berinvestasi pada tahap pencegahan.
Pemerintah lebih memilih menyerahkan masalah pada kelompok-kelompok amal seperti Melanoma New Zealand. "Pendekatan Selandia Baru terpecah-pecah, minim dan terbatas bahkan tidak sama sekali didukung pemerintah," kata Whiteman seperti dikutip The Guardian.
Menurutnya, Menteri Kesehatan harus meningkatkan dan menunjukan kepemimpinan dalam masalah ini. Pasalnya, tambah Whiteman, Selandia Baru benar-benar tertinggal dan ini menyangkut kehidupan banyak orang.
Whiteman mengatakan risiko orang Selandia Baru terkena kanker ini juga lebih besar. Pasalnya, faktor nenek moyang dan gaya hidup orang-orang Selandia Baru yang lebih suka di luar ruangan membuat mereka semakin rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dengan tingkat UV tinggi.
"Sementara Australia telah mengambil langkah berani pada pencegahan kanker kulit, yang jelas dalam kebijakan sekolah seperti mengharuskan memakai topo saat bermain," kata Whiteman.
Pemerintah juga mengharuskan penduduk menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung untuk pekerja luar ruangan. Menteri Kesehatan Selandia Baru, Jonathan Coleman mengaku tidak terkejut dengan hasil penelitian.
"Kami tahu kami punya tingkat melanoma tinggi, dan kami terus menekankan pesan pencegahan pada penduduk seperti menutupi tubuh dan memastikan mereka pakai tabir surya juga topi," katanya.