Jumat 01 Apr 2016 03:10 WIB

Tentara Israel Hadapi Dakwaan Pembunuhan Penyerang Palestina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Benjamin Netanyahu
Foto: AP/Gali Tibbon
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Seorang tentara Israel yang menembak dan menewaskan seorang penyerang Palestina terluka akan didakwa dengan pembunuhan.

Dikutip dari laman BBC, Jumat (1/4), tentara itu muncul di pengadilan sepekan setelah kejadian di Hebron, Tepi Barat. Dia menembak mati warga Palestina.

Penahanannya dikritik oleh beberapa orang Israel yang mengatakan dia tidak melakukan kesalahan, tapi kritikus mengatakan ia melakukan suatu pembunuhan ekstra-yudisial.

Tentara mengatakan, apa yang dilakukannya hanya untuk menakuti penyerang Palestina berusia 21 tahun yaitu Abdul Fatah al-Sharif yang mengenakan rompi peledak.

Namun, tim investigasi militer menyatakan, tentara itu mengaku kepada seorang kawan sebelum ia menembaknya bahwa penyerang Palestina yang telah terluka itu pantas mati karena menusuk temannya.

Sharif dan warga Palestina lainnya Ramzi Aziz al-Qasrawi, telah menikam dua tentara Zionis di sebuah pos pemeriksaan di kota, yang terbagi antara daerah Palestina dan Israel .

Kasus ini telah memicu perdebatan sengit di Israel mengenai berapa banyak kekuatan personel keamanan harus diizinkan untuk melawan penyerang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat kritik dari bagian sayap kanan masyarakat, termasuk dalam kabinetnya sendiri, dan mengatakan, tindakan tentara tersebut tidak mewakili nilai-nilai Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Dia kemudian mengatakan, tentara Israel kadang-kadang harus membuat keputusan yang cepat di bawah tekanan.

Hebron menjadi salah satu wilayah bentrokan antara Israel dan Palestina. Sejak Oktober 2015, 29 orang Israel tewas dalam penusukan, penembakan atau serudukan mobil.

Namun, korban warga Palestina yang tewas akibat bentrokan ini lebih banyak, yaitu sekitar 200 orang. Para penyerang yang telah tewas ditembak mati oleh korban atau aparat keamanan saat mereka melakukan serangan. Sementara beberapa penyerang lainnya telah ditangkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement