REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi menjadi orang nomor satu yang kini diburu oleh Barat. Meski berulangkali dikabarkan terluka parah dan meninggal, namun tidak ada satu pun pejabat yang mengonfirmasinya.
Saga al-Dulmaimi, mantan istri al-Baghdadi, pun mengaku tidak tahu ke mana suaminya tersebut. Namun ia memiliki banyak cerita tentang Baghdadi.
Menurutnya, Baghdadi merupakan pria normal sebelum bergabung dalam ISIS. Keduanya menikah pada 2008 saat Baghdadi menjadi seorang dosen yang mengajar tentang agama dan syariha. Mereka pun memiliki seorang putri.
Namun kondisi berubah ketika Baghdadi mulai bergabung dalam kelompok ekstremis. "Saya menikahi seorang pria normal. Saat itu ia (Baghdadi) bernama Hisham Mohammad," ujarnya saat wawancara dengan Expressen.
"Ia adalah orang yang cinta keluarga. Ia bekerja dan kemudian pulang ke keluarganya. Dia tidak ikut-ikutan pergerakan perlawanan."
Menurutnya, bagaimana ia bisa menjadi Emir kelompok teroris paling berbahaya, masih menjadi misteri baginya.
Baghdadi telah mendeklarasikan khilafah ISIS. Ia menjadi buronan nomor satu paling dicari. AS menghargai kepalanya 10 juta dolar AS.
Terakhir Baghdadi terdengar yakni melalui pesan audio yang dirilis pada Desember 2015. Ia mengklaim organisasinya terus berkembang meski ditekan Barat.
Baca juga, Tujuh Fakta Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Dulmaimi mengatakan, ia besar di Irak dan menikah dengan Baghdadi setelah suaminya yang pertama terbunuh oleh pasukan AS. "Ia cinta anak-anak. Namun saya mengakui hubungan dengan Baghdadi dangkal."
Keduanya kemudian berpisah. Ia memilih meninggalkan Baghdadi karena mengaku sudah tidak bahagia. "Saya tidak mencintainya. Baghdadi adalah orang yang penuh teka-teki. Anda tidak bisa berdiskusi atau mengadakan percakapan normal dengannya."