REPUBLIKA.CO.ID, Pagi itu hari berkabut di kawasan komersial Bratislawa, saat matahari terbit, Rabu (30/3). Peneliti asal Indonesia Muhammad Zulfikar Rachmat dan mahasiswa pascasarjana Universitas Manchester Muhammad Beni Saputra mencoba mencari sebuah masjid.
Seperti dilansir dari Huffingtonpost mereka berjalan menyusuri jalan yang penuh dengan toko, restoran dan kerumunan massa, mencari masjid yang terlupakan di Slovakia. Ini bukanlah tugas sederhana.
Membutuhkan waktu dua jam berada di antara gedung sepanjang jalan Obchodna, sebuah kawasan bisnis kelas menengah di Bratislawia. Awalnya mereka hanya bergantung pada GPS di ponsel mereka, yang menunjukkan masjid berada di sebelah gedung Prima Banka.
Namun setelah sampai ternyata bukanlah masjid, mereka memutuskan untuk bertanya kepada orang yang sedang berlalu lalang di jalan Obchodna. Banyak dari mereka yang tidak mengetahui lokasi masjid.
Bahkan banyak di antara orang-orang itu yang mencurigai mereka karena bertanya tentang hal yang tak umum. "Apakah ada masjid di sini? saya pikir tidak ada" tanya seorang pria setengah baya kepada temannya.
Mereka berpikir harus menggunakan kata Mesita (bahasa Slowaki untuk masjid). Namun orang-orang yakin tidak ada masjid di kota tersebut.