REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Sedikitnya dua anak yang hilang setiap hari di negara bagian Tamil Nadu, India, meningkatkan kekhawatiran mereka mungkin diperdagangkan ke pelacuran, diserahkan ke geng-geng kriminal atau dijual untuk adopsi ilegal, demikian pernyataan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Keresahan akan hilangnya 271 anak-anak di Tamil Nadu selama triwulan I/2016 membuat komisi tersebut pekan ini menuntut pihak berwenang untuk bertanggung jawab atas situasi tersebut.
"Mafia mengendalikan kemiskinan dan bahkan mereka dilibatkan dalam pelacuran anak-anak dan adopsi yang mengacaukan bisa menjadi latar belakang penghilangan mereka," kata komisi tersebut dalam pernyataannya.
Pihak berwenang India menyebutkan 2.711 anak-anak telah hilang di wilayah selatan negara bagian Tamil Nadu pada 15 bulan yang lalu. Meskipun demikian, data perbandingannya belum tersedia.
Bulan lalu saja, dua bayi diambil dari keluarga mereka di kota pelabuhan Chennai saat tidur di pinggir jalan di samping orang tua mereka yang tunawisma. Menurut polisi, rekaman kamera sirkuit (CCTV) memperlihatkan satu mobil berhenti di trotoar dekat dari tempat seorang anak yang diculik.
"Tampaknya penculikan tersebut telah direncanakan. Simpul ikatan kain sari ibunya dengan bayi perempuan berusia 10 bulan tersebut dipotong dan diam-diam bayi tersebut diambil," kata petugas kepoliisan kepada Thomson Reuters Foundation yang meminta namanya tidak ditulis itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
