REPUBLIKA.CO.ID, Pada 3 Juli 1972, Presiden Nixon telah menyetujui invasi ke Vietnam Utara. Amerika Serikat (AS) mempersiapkan ratusan pesawat pembom tempur B-52s untuk serangan udara melawan invasi Vietnam Utara. Kapal induk Kitty Hawk juga dikirim dari Filipina untuk bergabung di lepas pantai Vietnam dan memberikan dukungan tambahan.
Serangan ini adalah langkah menghadapi Vietnam Utara yang hendak memukul Vietnam Selatan pro-AS. Kekuatan serangan termasuk 14 divisi infanteri dan 26 resimen yang terpisah, dengan lebih dari 120 ribu tentara dan sekitar 1.200 tank dan kendaraan lapis baja lainnya.
Tujuan utama Vietnam Utara selain Quang Tri di utara, juga Kontum di Dataran Tinggi Tengah, dan An Loc ke selatan. Vietnam Utara memiliki sejumlah alasan untuk meluncurkan serangan. Di antaranya mengesankan dunia komunis dan rakyatnya serta membuktikan Vietnamisasi yang diucapkan Nixon adalah sebuah kegagalan.
Awalnya, para pejuang Vietnam Selatan hampir kewalahan, terutama di provinsi-provinsi utara. Namun, di Kontum dan An Loc, Vietnam Selatan lebih berhasil mempertahankan diri dari serangan, tetapi hanya beberapa minggu
setelah pertempuran sengit tersebut.
Pertempuran berlanjut di seluruh Vietnam Selatan hingga musim panas. Namun akhirnya pasukan Vietnam Selatan menang dan merebut kembali Quang Tri pada September.