REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Angkatan Laut Amerika Serikat berencana mengadakan pelayaran dekat kepulauan yang disengketakan di Laut Cina Selatan pada awal April, menurut sumber, Jumat (1/4).
Sejumlah pejabat Amerika Serikat lainnya, menyatakan kegiatan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun mereka menjelaskan Washington akan terus menantang apa yang mereka sebut sebagai klaim maritim Beijing yang tidak berdasar.
Para pejabat Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengatakan mereka berencana melaksanakan lebih banyak latihan yang semakin kompleks ke depannya. "Pendirian kami masih tetap dan tidak akan berubah, kami tidak mengambil posisi untuk ikut mengklaim kedaulatan dengan daratan yang terbentuk secara alami di sekitar Laut Cina Selatan," kata seorang pejabat senior pemerintahan Obama mengatakan pada Sabtu (2/3).
"Kami secara rutin melaksanakan operasi demikian di seluruh dunia untuk menantang sejumlah klaim maritim yang akan menghalangi hak dan kebebasan yang diberikan oleh hukum internasional. Ini juga berlaku untuk Laut Cina Selatan," ujar pejabat itu yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kelompok penyerang Kapal Induk USS Stennis saat ini beroperasi di Laut Cina Selatan. Latihan kebebasan bernavigasi berikutnya diperkirakan tidak akan menggunakan kapal induk seperti Stennis, namun akan menggunakan kapal yang lebih kecil.
Para pakar memperkirakan tantangan Amerika Serikat berikutnya terhadap sejumlah klaim di Laut Cina Selatan itu akan dilakukan di dekat formasi karang Mischief, sebuah wilayah yang diklaim oleh Filipina. Formasi karang Mischief saat ini menjadi tempat dimana satu dari tiga lapangan udara militer Cina ditempatkan, di antara kepulauan buatan di kepulauan Spratly.
Sejumlah kapal angkatan laut Amerika Serikat secara rutin melakukan patroli di Laut Cina Selatan. Cina mengklaim sebagian besar wilayah itu begitu pula dengan Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Taiwan juga memiliki klaim serupa.
Dalam beberapa bulan terakhir, dengan meningkatnya ketegangan di sekitar kegiatan perubahan lahan China, sejumlah kapal Amerika Serikat seringkali dan rutin dibayang-bayangi kapal-kapal Cina dan komunikasi dengan kapal Cina tersebut seringkali menegangkan.
Berita terkait rencana latihan itu datang setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sebuah konferensi nuklir yang diadakan di Washington. Pada saat pertemuan itu, Xi mengatakan kepada Obama Cina tidak akan menerima setiap perilaku di balik kebebasan bernavigasi yang menyalahi kedaulatannya, yang menjadi sebuah peringatan yang jelas terhadap Amerika Serikat.