REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pusat studi keagamaan yang didanai Turki di AS akan mengambil peranan penting dalam menghadapi gerakan anti-Muslim di Paman Sam.
Hal itu disampaikan Erdogan dalam pembukan Diyanet Center of America di Marlyand dekat Washington D.C.
Menurut Erdogan, Muslim merupakan konstituen cukup besar di AS. "Pascaserangan September 2011, sangkaan negatif dituduhkan terhadap Muslim d Barat, termasuk AS."
Penilaian itu, sampai menyangkakan Muslim sebagai teroris. "Kami melihat kekhawatiran ini dan kami terkejut bagaiamana kandidat presiden AS justru mempertahankan ide itu."
Ia menambahkan, Muslim tidak bisa diminta untuk memilih Muslim atau Amerika. Erdogan juga menyayangkan kelompok-kelompok teroris yang mengatasnamakan Muslim seperti ISIS, Boko Haram dan Alqaidah.
Baca juga, Turki Tangkap Terduga Pelaku Bom Mobil.