REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pemerintah Tunisia mengatakan membuka kembali kedutaan besarnya dan konsulat di Ibu Kota Libya, Tripoli.
Keputusan membuka kembali kantor isi diplomatik ini setelah pemerintah persatuan yang didukung PBB terbentuk. "Misi diplomatik akan dibuka kembali dalam rangka mendukung proses politik Libya dan dukungan untuk konsensus antara masyarakat Libya,’’ ujar Kementerian Luar Negeri Tunisia dalam sebuah pernyataan, Senin (4/4).
Sebelumnya, pemerintah Tunisia memutuskan menutup pengoperasian kantor misi konsuler di Tripoli. Kebijakan ini dilakukan menyusul orang-orang bersenjata menyerbu konsulat Juni 2015 dan menculik 10 staf yang kemudian dibebaskan. Para pemimpin pemerintah persatuan Libya tiba di Tripoli setelah dari Tunisia pekan lalu, dan telah mengoperasikan pangkalan angkatan laut di ibu kota.
Kini pemerintah persatuan ini berusaha untuk membangun otoritas mereka.