Selasa 05 Apr 2016 16:41 WIB

Turki Berlakukan Jam Malam di Kota Silopi

Ledakan bom yang terjadi di Kota Diyarbakir, Turki, Kamis (31/3).
Foto: AP/Mahmut Bozarslan
Ledakan bom yang terjadi di Kota Diyarbakir, Turki, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Turki mengumumkan jam malam di Kota Silopi, wilayah Turki tenggara, Selasa (4/4), setelah kelompok militan Kurdi meluncurkan roket untuk menyerang kendaraan lapis baja polisi yang menewaskan seorang polisi dan melukai empat lainnya, menurut pernyataan pihak keamanan.

Sejumlah saksi mata menuturkan letusan senjata api terdengar keras di kota yang dekat dengan perbatasan Irak sepanjang malam itu pada saat bentrokan meletus di tempat lain, terutama di wilayah tenggara Kurdi.

Pembicaraan damai dengan pemimpin kelompok militan Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang ditahan menuai kegagalan tahun lalu dan Senin (4/4), Presiden Turki Tayyip Erdogan mengesampingkan upaya merancang kembali pembicaraan tersebut dengan mereka serta berjanji akan menumpas pemberontakan.

Di Silopi, pemerintah daerah mengumumkan jam malam mulai pukul 04.30 waktu setempat (01.30 GMT) yang disampaikan dengan menggunakan pengeras suara dari menara-menara masjid dan kendaraan-kendaraan polisi, demikian penuturan saksi mata.

Di Kota Nusaybin yang bersebelahan dengan perbatasan Suriah telah berlaku jam malam selama tiga pekan. Di kota itu serangan roket PKK menewaskan sejumlah personel angkatan darat dan beberapa personel lain, Senin (4/4), kata sumber dari pihak keamanan.

Menurut mereka, dua petugas kepolisian terluka akibat serangan bom saat berada di dalam kendaraan lapis baja mereka, Senin (4/4), di Distrik Lice, Provinsi Diyarbakir. Lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik yang berlangsung sejak PKK mengangkat senjata pada 1984.

Kelompok tersebut menyatakan perjuangannya untuk menuntut otonomi Kurdi dikategorikan sebagai organsiasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Sebelumnya bentrokan terjadi setelah 37 orang tewas akibat ledakan bom mobil yang menurut petugas keamanan melibatkan dua pejuang PKK, salah satunya perempuan.

 

Baca: Semua Hal yang Perlu Anda Tahu Soal Panama Papers

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement