REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan dan Armenia mengatakan mereka sepakat menghentikan permusuhan setelah empat hari pertempuran sengit yang mengancam pada perang. Kedua negara berperang itu pun menyetujui gencatan senjata untuk menghentikan aksi militer di Nagorno-Karabakh.
Dalam sebuah pernyataan gencatan senjata, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada 5 April pukul 12.00 waktu setempat atas dasar kesepakatan bersama dengan Armenia mereka menghentikan aksi militer. Kontak bersenjata antara angkatan bersenjata Armenia dan Azerbaijan pun dihentikan.
Seorang pejabat angkatan bersenjata Armenia yang mendukung Nagorno-Karabakh mengatakan kepada Reuters, mereka telah diperintahkan menghentikan serangan.
Sebelumnya pada hari yang sama, pembicaraan untuk mengakhiri kekerasan di Nagorno-Karabakh digelar di Wina. Rusia, Amerika Serikat dan Pancis bertemu untuk membahas penyelesaian konflik yang telah menewaskan 46 orang dalam tiga hari pertempuran itu.