Rabu 06 Apr 2016 13:37 WIB

Terobosan Cruz Jegal Trump di Wisconsin

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Ted Cruz
Foto: tedcruz.org
Ted Cruz

REPUBLIKA.CO.ID, WISCONSIN -- Kandidat calon Presiden yang selama ini memimpin bursa pencalonan dari Partai Republik, Donald Trump, kalah dalam pemilihan prsiden pendahuluan yang digelar Selasa (5/4) lalu di Wisconsin. Trump dikalahkan oleh saingannya Ted Cruz, yang terus berupaya menjegal langkahnya dalam mengumpulkan delegasi untuk nominasi partai.

Dilansir Aljazirah, Cruz dengan mudah memenangkan primary di Wisconsin dan memberi pukulan berat bagi Trump. Cruz menang dua digit lebih dari Trump. Ini merupakan terobosan baru untuk menjegal Trump.

Trump sejauh ini telah mengumpulkan 737 delegasi untuk konvensi pada Juli nanti di Cleveland, Ohio. Sementara Cruz masih tertinggal dengan 481 delegasi. Trump butuh 500 delegasi untuk dapat menjadi nominasi partai yang harus mengumpulkan 1.237 delegasi.

Namun Cruz mengatakan, partainya telah memulai kampanye dan dia berhasil menghambat kemenangan Trump. Meski ia juga mengakui banyak kemungkinan dapat terjadi sebelum konvensi.

"Entah sebelum Cleveland, atau pada konvensi di Cleveland, bersama-sama kita akan memenangkan mayoritas delegasi dan bersama-sama kita akan mengalahkan Clinton pada November. Kami menang karena kami menyatukan Partai Republik," kata Cruz kepada para pendukungnya di Milwaukee.

Kemenangan Cruz di Wisconsin tak lepas dari dukungan Gubernur Scott Walker dari Partai Republik. Walker telah berhenti dalam pencalonan Republik sejak September.

Tim kampanye Trump mengeluarkan pernyataan keras pascakemenangan Cruz. Menurutnya Cruz mendapat dukungan jutaan dolar dari kelompok-kelompok anti-Trump.

"Ted Cruz lebih buruk dari boneka. Ia adalah kuda Trojan, yang digunakan pihak-pihak atas untuk mencoba mencuri nominasi dari Trump," kata pernyataan.

Primary Wisconsin menutup pekan yang berat bagi Trump. Ia mengalami kemunduran setelah komentarnya yang menyatakan wanita pelaku aborsi harus dihukum. Ia juga mendapat kecaman setelah mendukung manajer kampanyenya yang didakwa karena menyerang reporter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement