REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pihak berwajib di AS mendirikan universitas palsu lengkap dengan laman web dan kantor, untuk menangkap lebih dari 1.000 orang yang dituduh berkonspirasi mendapatkan visa pelajar dan visa kerja secara curang, kata Jaksa New Jersey Paul Fishman, Selasa (5/4).
Jaksa federal mendakwa 21 calo dengan tuduhan kejahatan melakukan konspirasi melakukan kecurangan visa, membuat pernyataan palsu, dan konspirasi untuk memasukkan pendatang gelap demi keuntungan, serta tindak kejahatan lain.
Para calo tersebut didakwa menjual jasa mereka kepada lebih dari 1.000 warga asing terutama dari Cina dan India, yang masuk ke AS dengan visa pelajar sah dan ingin tetap tinggal di negara tersebut setelah menyelesaikan studi mereka, kata jaksa.
Fishman mengatakan kepada wartawan warga asing yang menggunakan jasa tersebut sepertinya tidak akan dituntut, namun visa mereka akan dicabut. Para penyelidik federal mendirikan Universitas Northern New Jersey pada 2013, lengkap dengan sebuah laman web, halaman Facebook, dan kantor di Cranford, New Jersey, dengan karyawan para agen yang menyamar dan berpura-pura menjadi pengelola sekolah.
Tujuan penyelidikan selama bertahun-tahun itu, kata petugas, untuk menarik para pelaku kejahatan yang menipu Program Pelajar dan Pertukaran negara, pemantau sekolah-sekolah yang memeriksa visa pelajar dan pelajar non-imigran. Di AS, visa pelajar F-1 memungkinkan pelajar asing untu masuk atau tetap berada di negara tersebut selama masa studi mereka.
"Penangkapan hari ini, yang dimungkinkan oleh hasil kerja penyamaran para penegak hukum kami, menghentikan langkah 21 calo, perekrut dan majikan di seluruh negara bagian yang secara sembrono mengeksploitasi sistem imigrasi kita demi keuntungan finansial," kata Fishman.
Ke-21 orang calo yang dituduh dalam skema "bayar untuk tinggal" itu disebutkan telah membantu mendaftarkan para kliennya dengan imbalan ribuan dolar. Mereka juga membuat ratusan catatan pelajar palsu, termasuk transkrip, yang dibeli oleh pelajar asing, kata pejabat.