REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Italia harus menahan diri dari mengirimkan migran ke Austria dan Jerman atau mereka akan menghadapi hambatan dalam perjalanan di jalur transportasi utara-selatan yang penting, Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan pada Selasa (5/4).
Austria, yang selama ini berperan sebagai jalur penghubung ke arah Jerman bagi para migran yang memasuki Eropa sejak musim gugur lalu, juga memainkan peran penting dalam penutupan jalur migran utama ke dalam Eropa, melalui wilayah Balkan dari Yunani.
Dengan cuaca yang hangat kembali ke benua itu, Austria bersiap akan kedatangan lebih banyak migran yang menggunakan jalur lainnya, mengarah dari Italia setelah menyeberangi Laut Mediterania dari sejumlah negara Afrika Utara seperti Libya.
Wina telah mengatakan bahwa mereka bersiap untuk memberlakukan pengendalian perbatasan yang lebih ketat jika diperlukan di perlintasan Brenner, sebuah pintu masuk yang penting bagi barang-barang yang melintas antara Italia dan sejumlah negara Eropa Utara seperti Jerman.
"Italia tidak dapat bergantung kepada Brenner yang terus terbuka," de Maiziere mengatakan kepada stasiun televisi ORF pada saat kunjungannya ke Austria untuk menemui lawan bicaranya, menambahkan bahwa Roma tidak dapat begitu saja mengarahkan orang-orang ke arah utara seperti dulunya.
Austria telah mengatakan bahwa pengendalian yang lebih ketat, seperti pemeriksaan kendaraan dan langkah-langkah pengendalian massa termasuk penggunaan pelindung dan pagar seperti yang ada di perlintasan dengan Slovenia, akan diperkenalkan di Brenner jika jumlah kedatangan yang ada membutuhkan hal tersebut.
"Kami berharap bahwa itu tidak akan perlu diputuskan untuk permasalahan itu," de Maizere mengatakan kepada ORF, sebuah media Austria. Akan tetapi dia menambahkan bahwa kebijakan itu juga akan bergantung kepada perilaku dari Italia.
"Itu diasumsikan bahwa jumlah yang datang ke Italia tidak terlalu besar. Yang mengasumsikan bahwa Italia memenuhi kewajiban mereka," dia mengatakan, seraya menambahkan bahwa dia telah mengetahui rencana Austria itu.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan pada Selasa bahwa jumlah migran yang menyeberang melalui Austria untuk mencapai Jerman jumlahnya jatuh menjadi nol. De Maiziere mengatakan belakangan ini jumlahnya menurun hingga sekitar 140 orang per hari pada Maret, dibandingkan dengan ribuan orang yang masuk beberapa bulan yang lalu.
De Maiziere mengatakan jika jumlah kedatangan tetap rendah, Jerman akan menyingkirkan pengendalian perbatasan yang telah menyebabkan kemacetan dan membuat marah mereka yang ingin mengunjungi Jerman dari Austria.