REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan keinginannya bekerja sama dengan Koalisi Islam untuk menghadapi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam sebuah pidato di Dewan Atlantik di Washington, DC.
Seperti dilansir Sputnik News, Kamis (7/4), Stoltenberg mencatat bahwa penting bagi negara-negara Islam untuk tetap di garis depan dalam perang melawan terorisme.
Namun Kepala NATO menggarisbawahi bahwa aliansi tak memiliki niat melakukan intervensi militer langsung di Suriah untuk melawan ISIS.
Pada Desember lalu, 34 negara Muslim termasuk Arab Saudi membentuk koalisi baru untuk melawan teroris yang diberi nama Koalisi Islam.
Pembentukan koalisi itu berlangsung di tengah krtikan bahwa negara-negara Arab semestinya bisa berbuat lebih banyak untuk melawan ISIS.