Kamis 07 Apr 2016 12:32 WIB

Data Pribadi 50 Juta Warga Turki Bocor, Mendagri: Tidak Perlu Khawatir

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- ANKARA -- Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala meminta warganya tidak khawatir dengan laporan kebocoran data pribadi jutaan warga Turki. Sebab, kebocoran bukan dari sistem pencatatan sipil pusat Turki (Mernis).

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu ikut mengomentari saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Finlandia Juha Sipila di Helsinki, Rabu (6/4).

"Saya ingin meyakinkan semua warga Turki semua langkah yang diperlukan telah diambil. Kejahatan siber merupakan ancaman bagi seluruh dunia," katanya seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (6/4).

Ia mengatakan, melindungi data pribadi warga yang dipercayakan kepada negara adalah sangat penting. Menurutnya, data pribadi warga negara sama pentingnya dengan data miliknya sebagai perdana menteri.

Kantor Kepala Kejaksaan Ankara telah meluncurkan penyelidikan atas laporan yang menunjukkan bocornya informasi pribadi dari hampir 50 juta warga Turki.

Jaksa penuntut umum akan menghubungi berbagai lembaga Turki seperti Komite Pemilihan Tinggi serta Direktorat Jenderal Kependudukan dan Urusan Kewarganegaraaan.

Baca juga, Heboh Serangan Belgia, di Mana Kalian Saat Serangan Turki?

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement