Kamis 07 Apr 2016 15:25 WIB

Thailand Selidiki Stiker LINE yang Hina Kerajaan

Aplikasi Line
Aplikasi Line

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pihak kepolisian Thailand sedang menyelidiki stiker yang menghina keluarga kerajaan Thailand, yang muncul sesaat di program pesan instan buatan Jepang, LINE.

Keluarga kerajaan Thailand dilindungi oleh salah satu peraturan paling ketat di dunia terkait penghinaan. Di bawah pemerintahan militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta 2014 Mei lalu, hukuman terhadap mereka yang menghina monarki itu meningkat dengan pesat dan hukumannya menjadi semakin berat.

"Kami sedang menyelidiki dari mana stiker tersebut berasal dan siapa pelaku di balik konten tersebut," ujar Wakil Kepala Divisi Penekanan Kejahatan Teknologi Kolonel Somporn Daengde, kamis (7/4).

Dia menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut dikarenakan betapa rawannya isu tersebut. LINE, yang menjadi salah satu program media sosial paling populer di Thailand, mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas adanya sekumpulan stiker kartun dan mengatakan stiker tersebut tidak lagi dapat dibeli saat ini.

Stiker terkait telah tersebar dengan cepat dalam jaringan pada Rabu. "Perusahaan LINE mengetahui sekumpulan stiker yang rawan secara kultural itu yang kemungkinan dapat menyebabkan ketidaknyamanan di antara para pengguna jasa kami di Thailand," LINE mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditulis secara daring. "Kumpulan stiker terkait telah ditarik dari bursa stiker LINE", pernyataan itu menambahkan.

Raja Bhumibol Adulyadej (88 tahun) merupakan seorang sosok yang dihormati di Thailand. Sang raja saat ini sedang berada di sebuah rumah sakit di Bangkok sejak Mei 2015 lalu dan kekhawatiran atas kondisi kesehatannya dan penerusnya telah menyebabkan latar belakang krisis politik yang telah terjadi selama lebih dari satu dasawarsa di Thailand.

Berita terkait kesehatan sang raja itu dikendalikan secara ketat oleh istana yang mengeluarkan pernyataan terkait penyakit yang dideritanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement