Kamis 07 Apr 2016 17:11 WIB

Cina Minta Daftar Tersangka Teror Sebelum Konferensi G-20

Para pemimpin negara kelompok G20.
Foto: Reuters
Para pemimpin negara kelompok G20.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina meminta negara-negara peserta konferensi G-20 tahun ini, yang diadakan di Hangzhou, Cina, memberikan daftar sejumlah kelompok teror dan teroris yang kemungkinan menyasar pertemuan itu, surat kabar milik negara mengatakan pada Kamis (7/4).

Konferensi itu dijadwalkan akan diadakan pada awal September mendatang. Pertemuan itu akan mengumpulkan para pemimpin dunia bersama dalam satu ruangan seperti Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Kami menghadapi sebuah tugas yang suram dalam memerangi terorisme, dan kami berharap seluruh negara yang ikut serta akan bekerja sama dengan kebijakan China untuk memastikan keamanan pertemuan skala besar yang demikian," kata Hou Le, seorang pejabat antiteror Cina, dalam harian China.

Surat kabar itu menambahkan, Cina meminta hubungan pihak kepolisian menyerahkan daftar sejumlah kelompok maupun individu yang kemungkinan dapat menjadi ancaman terhadap keamanan para pemimpin dunia saat pertemuan mendatang. "Tafsiran risiko akan kemungkinan adanya serangan juga akan kami sambut baik," artikel itu menambahkan.

Cina mengatakan, mereka menghadapi sebuah ancaman yang serius dari sejumlah kelompok, seperti Pergerakan Islamis Turkestan Timur (ETIM), yang beroperasi di bagian barat Cina, Xinjiang, yang merupakan tempat tinggal masyarakat Muslim Uighur, tempat ratusan orang telah tewas dalam kekerasan yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Para kelompok hak asasi manusia dan banyak pakar luar negeri mengatakan, Cina belum pernah memperlihatkan bukti yang meyakinkan terkait keberadaan ETIM di wilayah itu, yang disebut sebagai sebuah kelompok yang sangat terorganisasi dan mampu melakukan serangan.

Hou mengatakan, negaranya sedang menghadapi sebuah ancaman teroris yang nyata.

 

Baca: Thailand Selidiki Stiker LINE yang Hina Kerajaan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement