Kamis 07 Apr 2016 18:25 WIB

Insiden Jalan Layang Ambruk, Sembilan Pejabat Kontraktor Ditangkap

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Tampak dari atas jembatan layang yang runtuh dan memperangkap lebih dari 100 orang yang melewatinya di Kolkata, India, (31/3).
Foto: Reuters
Tampak dari atas jembatan layang yang runtuh dan memperangkap lebih dari 100 orang yang melewatinya di Kolkata, India, (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Satu tersangka kembali ditangkap terkait ambruknya jalan layang di Kolkata, India. Total sebanyak sembilan orang ditangkap.

Komisioner Polisi Gabungan Kolkata, Debasish Boral mengatakan satu tersangka yang ditangkap pada Rabu (6/4) waktu setempat merupakan pejabat tinggi perusahaan konstruksi IVRCL.

"Tersangka ini bertugas mengawasi proyek jalan layang yang ambruk tersebut,’’ katanya kepada AFP, Kamis (7/4).

Boral menambahkan, tersangka sempat dirawat di rumah sakit karena ia sakit setelah mengetahui terjadinya insiden yang menewaskan 26 orang itu pada 31 Maret 2016 lalu. "Tersangka dibawa ke markas polisi kota (Kolkata) pada Selasa (5/4) untuk diinterogasi terkait ambruknya jalan layang. Dia ditahan pada Rabu (6/4) setelah diinterogasi," ujar Boral.

Sebelumnya, empat pejabat IVRCL lainnya ditangkap pada Senin (4/4). Mereka terdiri dari dua direktur operasional dan dua teknisi yang mengawasi pengelasan jalan layang ketika insiden terjadi.

Sedangkan empat orang lainnya ditahan beberapa hari selang peristiwa tragis tersebut. Semua tersangka yang ditangkap bekerja untuk IVRCL, kontraktor yang berbasis di Hyderabad yang bertanggung jawab atas proyek jalan layang tersebut. Para tersangka terancam dijerat dakwaan pembunuhan, percobaan pembunuhan, konspirasi pidana dan kelalaian.

Para penyidik setempat menambahkan, para pekerja konstruksi yang mengerjakan jalan layang itu sebenarnya mengetahui adanya retakan sekitar 20 menit sebelum insiden terjadi. Mereka menyadari ada retakan di balok logam penyangga yang terhubung dengan pilar pendukung dan beberapa baut terlepas.

Namun, bukannya mengambil langkah mengamankan jalan layang atau memberitahu otoritas setempat agar mengosongkan jalanan ramai di bawah proyek jalan layang tersebut, mereka malah berusaha mengelas retakan itu.

"Kemudian retakan tampaknya terjadi di penyangga yang ada di persimpangan, yang terhubung dengan lengan penopang dan balok logam penyangga, dan baut terlepas selama pembetonan," ucap penyidik yang enggan disebut namanya.

Penyidik ini juga menyebut para pekerja dan pihak IVRCL tidak memberitahu Otoritas Pembangunan Kolkata, yang mengawasi proyek tersebut terkait tanda-tanda masalah pada jalan layang itu.

 

Baca: Astronom Temukan Lubang Hitam 17 Miliar Kali Lebih Besar dari Matahari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement