REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Komandan senior Taliban merilis sebuah surat yang mengusulkan strategi baru untuk kelompok itu. Salah satunya, Mullah Abdul Qayyum Zakir menyerukan kepemimpinan Taliban untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat dan Barat.
Dalam pernyataan kepada para pemimpin Taliban, Zakir mengatakan, kepemimpinan gerakan ini harus merangkul kebijakan internal dan eksternal yang baru.
Usulan 12 poin Zakir termasuk negosiasi dengan pemerintah Kabul dan pemerintah asing. Zakir juga menyerukan diterapkannya hukum Islam dan meningkatkan strategi militer dan koordinasi dalam kelompok.
Namun juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid yang juga pembantu dekat Mullah Akhtar Mansoor, mengatakan usulan Zakir belum diterima.
"Kita tidak tahu apa-apa tentang strategi baru, tapi aku akan terus mengatakan bahwa kami tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah asing dan hanya akan fokus membawa kembali hukum Syariah (Islam)," kata Mujahid kepada Aljazirah, Kamis (7/4).
Aljazirah melaporkan, jika usulan itu diterima maka akan menunjukkan pergeseran signifikan bagi Taliban. Selama ini Taliban telah lama menuntut penarikan penuh pasukan Barat dari Afghanistan.
Mullah Zakir sudah lama dipandang sebagai saingan pemimpin baru Taliban, Mansoor. Setelah pengangkatan Mansoor, Zakir menolak untuk bersumpah setia kepadanya. Namun, bulan lalu Zakir dilaporkan akhirnya menyatakan sumpah setianya.