Jumat 08 Apr 2016 13:00 WIB

Kian Banyak Pekerja Pabrik Lansia yang akan di-PHK

Penutupan industri mobil tampaknya akan banyak berdampak pada pekerja senior yang berusia lanjut dan mereka kian sulit mendapatkan pekerjaan kembali.
Foto: abc
Penutupan industri mobil tampaknya akan banyak berdampak pada pekerja senior yang berusia lanjut dan mereka kian sulit mendapatkan pekerjaan kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pekerja yang lebih tua, paruh waktu dan kasual lebih berpeluang dirumahkan menyusul berlanjutnya pelemahan di sektor industri manufakturing berdasarkan laporan terbaru.

Peringatan didasarkan pada hasil laporan dari Lembaga Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang bermarkas di Paris yang menyebutkan tenaga kerja yang sudah berumur amat kesulitan menemukan pekerjaan baru dan biasanya juga akan mendapat bayaran yang lebih rendah.
 
Oleh karena itu OECD mendesak ditingkatkannya pelayanan bagi pekerja yang akan diberhentikan menyusul pengumuman dari pabrik pembuat baja Arrium kalau perusahaannya akan menawarkan opsi pensiun dini sukarela, menyusul tidak jelasnya masa depan operasi pabrik baja mereka di Whyalla.
 
Penulis studi OECD mengenai PHK di Australia, Christopher Prinz mengatakan layanan ketenagakerjaan yang lebih baik dibutuhkan untuk para pekerja yang di, khususnya yang berusia lebih tua.
 
"Tidak hanya pekerja berumur yang terdampak PHK tapi apa yang kita lakukan masih akan terus berlanjut mendapati kalau pekerja yang berumur di PHK, mereka menghadapi situasi yang lebih sulit untuk kembali ke pasar tenaga kerja," kata Prinz.
 
"Mereka adalah orang yang memiliki pekerjaan bagus dalam waktu yang lama  dan tiba-tiba saja tanpa persiapan mereka di PHK dan mereka perlu mencari pekerjaan baru dan tidak mudah mendapat pekerjaan baru," katanya.
 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-07/kian-banyak-pekerja-pabrik-berumur-yang-akan-diphk-di-australia/1567130
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement