REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sebuah feri yang mengangkut 45 pendatang meninggalkan Pulau Lesbos, Yunani menuju Turki, Jumat (8/4), yang merupakan misi pengangkutan kedua berdasarkan kesepakatan kontroversial Uni Eropa untuk membendung pendatang ke Eropa.
Perahu kedua yang akan mengangkut kelompok lebih besar dijadwalkan meninggalkan pulau tersebut pada pagi hari, demikian laporan stasiun televisi milik pemerintah setempat. Mereka yang meninggalkan Pulau Lesbos pada Jumat pagi itu berasal dari Pakistan sebagaimana laporan televisi.
Kelompok pertama yang terdiri dari 202 pendatang untuk dipulangkan, sebagian besar berasal Pakistan dan Afghanistan. Mereka dikirim kembali ke Turki, Senin lalu. Di Pelabuhan Mytilene, sedikitnya dua orang aktivis meloncat ke laut untuk mendekati feri kecil itu, menggantung pada jangkar dan mengacungkan tanda "V" sebagai bentuk kemenangan (victory).
Lalu mereka dibawa keluar dari perairan itu oleh petugas badan keamanan laut Yunani. Berdasarkan kesepakatan Uni Eropa-Turki, Ankara akan menerima kembali semua pendatang dan pengungsi, termasuk warga negara Suriah, yang memasuki Yunani melalui rute yang tidak biasa.
Sebagai imbalan atas ribuan pengungsi asal Suriah yang dipulangkan dari Uni Eropa, Turki mendapatkan sejumlah uang, bebas visa perjalanan, dan kemajuan negosiasi keanggotaannya di Uni Eropa.
Baca: Turki-Israel Capai Kemajuan Perbaiki Hubungan