Jumat 08 Apr 2016 17:50 WIB

Presiden Assad tak Munculkan Geliat Ingin Kompromi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Bashar Al-Assad
Foto: myfirstclasslife.com
Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pembicaraan damai Suriah dilanjutkan pekan depan. Namun Presiden Bashar al-Assad tidak menunjukkan gelagalt kemauan berkompromi.

Assad yang didukung militer Iran dan Rusia kini dipompa rasa percaya diri setelah serangan udara Rusia dan sejumlah kemenangan penting.  Pasukan Assad pun terus bergerak untuk melawan pemberontak.

Ahli Suriah ragu Assad bisa merebut kembali seluruh negeri tanpa intervensi skala penuh Rusia dan Iran. Mereka juga meragukan Presiden Vladimir Putin akan memaksa Assad keluar, kecuali ada jalan yang jelas untuk stabilitas. Hal ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Rusia masih ingin Assad memimpin transisi ke pemilu. Sementara oposisi dan sekutu regionalnya termasuk AS dan Eropa, bersikeras dia harus mundur. Sejauh ini tidak ada kompromi yang terlihat.

"Kita perlu hal-hal untuk maju dalam beberapa pekan mendatang. Jika proses politik hanya tentang menempatkan beberapa orang oposisi di kabinet  maka ini tidak akan pergi terlalu jauh," kata seorang diplomat Eropa.

Jika tidak ada transisi politik, dia melanjutkan, perang saudara akan berlanjut dan ISIS akan mendapatkan keuntungan dari itu.

Baca juga, Faksi Utama Suriah yang Ingin Jatuhkan Assad.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement