Sabtu 09 Apr 2016 01:44 WIB

Mahasiswi Texas Dibunuh dengan Brutal

Rep: Lintar Satria/ Red: Achmad Syalaby
Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS--Penyedik  menangkap tersangka pembunuhan mahasiswa jurusan seni tari yang jenazahnya ditemukan di sebuah sungai di kampus Universitas Texas, Amerika Serikat. Departemen Kepolisian Austin melalui akun Twitter-nya, melansir seorang tersangka telah ditahan dalam kasus pembunuhan Haruka Weiser (18 tahun). 

"Brutalitas yang menimpa Haruka sudah melukai seluruh keluarga kami,"kata Rektor Universitas Texas Greg Fenves, Jumat (9/4). Fenves mengatakan keluarga Weiser menyampaikan kepada Universitas Haruka sudah merencakan untuk mengunjungi keluarganya di Jepang pada pertengahan semester.

Pada Jumat pagi, Kepala polisi Texas menyatakan seorang laki-laki muncul di video pengawas kampus. Kepala Kepolisian Austin Art Acevedo mengatakan disetiap sudut kampus Universitas Texas terpasang video pengawas. Video pengawas merekam seorang laki-laki yang bersama Haruka sebelum kematiannnya.

"Kami lebih suka tidak mengatakan bagaimana pelaku membunuh Weiser,"kata Acevedo. 

Pembunuhan mahasiswi tahun pertama ini pembunuhan pertama di lingkungan kampus sejak lima puluh tahun terakhir di Amerika. "Kami sangat yakin, dengan tingkat probalitas yang tinggi, orang itu adalah pelakunya, saat kami membawanya, orang itu akan bertanggungjawab untuk perbuatannya,"kata Acevedo kepada ABC dalam acara Good Morning America. 

Polisi belum merilis bagaimana Wieser meninggal. Tapi pihak berwenang menyatakan korban dibunuh secara brutal. Berita acara hasil autopsi sudah keluar namun polisi menolak untuk mengungkapkannya. 

Sebelumnya, Wieser dari Portland, Oregon, terakhir terlihat pada pukul 21:30, Ahad (3/4) saat meninggalkan gedung drama Universitas Texas. Teman sekamar Weiser melapornya hilang pada Senin siang. Jenazahnya ditemukan pada hari Selasa di sungai dekat gedung pusat alumni dan stadion football Universitas Texas.  

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement