REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah pesan pendek dari seorang anak kecil yang menulis dalam bahasa Inggris tidak sempurna memicu kepanikan. Pesan singkat tersebut memicu pencarian trans-Atlantik berisi 15 imigran yang terkunci di sebuah truk di Inggris. Pesan muncul di ponsel relawan imigran Liz Clegg, yang sedang menghadiri konferensi di New York, Amerika Serikat.
"Saya butuh bantuan. Pengemudinya tidak mau menghentikan mobil. Tidak ada oksigen di dalam mobil. Tidak ada sinyal. Saya berada didalam bagasi. Saya bersumpah demi Tuhan," tulis Ahmed, anak laki-laki kira-kira berusia 7 tahun, Sabtu (9/4).
Pada Maret lalu, Clegg dan relawan lainnya membagikan ratusan telpon genggam kepada anak-anak di sebuah pemukiman kumuh di Calasi, Prancis. Telepon tersebut telah diprogram untuk mengirim pesan dalam keadaan krisis.
Clegg tahu Ahmed tidak akan mengirim teks seperti itu bila tidak dalam bahaya. Clegg menelpon Tanya Freedman dari Badan Amal Imigran di London untuk menceritakan ada seorang yang sedang sesak nafas di sebuah truk. Freedman segera menelpon polisi di tenggara Inggris untuk memberitahu mereka keadaan darurat tersebut. Freedman mengatakan respon polisi cepat dan positif.
"Saya menyampaikan kepada mereka ada situasi antara hidup dan mati,"katanya.